Latest Post
01.18
Copas Dari Ayu Avrieel
Written By Kalimantan View on Kamis, 09 Oktober 2014 | 01.18
Label:
Galeri BRP
11.47
Berpergian Ala Backpacker
Written By Kalimantan View on Senin, 11 Agustus 2014 | 11.47
BAREMPALA - Menjadi
seorang backpacker tidak hanya butuh keahlian untuk mengelola
uang agar perjalanan menjadi murah, tapi juga banyak hal lain yang harus
diketahui agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Berikut ulasannya
Cuci
baju di shower/wastafel
Backpacker bukan berarti Anda harus pergi dengan baju kotor. Mau hemat, cuci baju Anda dengan sabun hotel di wastafel atau shower saat menginap.
Bawa selalu tisu basah
Kadang Anda terjebak di perjalanan panjang tanpa pemberhentian sama sekali. Untuk menghilangkan rasa tidak nyaman karena wajah kotor, Anda bisa menggunakan tisu basah sebagai pengganti sementara air untuk bercuci muka.
Gulung pakaian
Simpan pakaian di ransel atau koper dengan cara digulung. Dengan begini, Anda akan menghemat banyak ruang di dalam tas.
Selalu bawa kantung plastik
Baju yang kotor dan bau bisa membuat baju lain yang bersih ikut bau bila tidak dipisahkan. Gunakan kantung plastik untuk menyimpan pakaian kotor dan basah.
Bersiap untuk tidur di mana saja
Berwisata dengan cara backpacker adalah saatnya untuk berpergian dengan biaya yang miring. Bila Anda ingin menghemat uang dengan tidur di bandara atau stasiun, bawa selalu penutup mata dan telinga agar tidak terganggu cahaya dan suara ribut.
Backpacker bukan berarti Anda harus pergi dengan baju kotor. Mau hemat, cuci baju Anda dengan sabun hotel di wastafel atau shower saat menginap.
Bawa selalu tisu basah
Kadang Anda terjebak di perjalanan panjang tanpa pemberhentian sama sekali. Untuk menghilangkan rasa tidak nyaman karena wajah kotor, Anda bisa menggunakan tisu basah sebagai pengganti sementara air untuk bercuci muka.
Gulung pakaian
Simpan pakaian di ransel atau koper dengan cara digulung. Dengan begini, Anda akan menghemat banyak ruang di dalam tas.
Selalu bawa kantung plastik
Baju yang kotor dan bau bisa membuat baju lain yang bersih ikut bau bila tidak dipisahkan. Gunakan kantung plastik untuk menyimpan pakaian kotor dan basah.
Bersiap untuk tidur di mana saja
Berwisata dengan cara backpacker adalah saatnya untuk berpergian dengan biaya yang miring. Bila Anda ingin menghemat uang dengan tidur di bandara atau stasiun, bawa selalu penutup mata dan telinga agar tidak terganggu cahaya dan suara ribut.
Semoga bermanfaat untuk anda yang ingin mencoba
bepergian ala Backpacker.
Label:
Travel
11.39
Pantai Tabanio Antara Keindahan dan Ranting Pohon
BAREMPALA -Pantai
Tabanio merupakan salah satu pantai yang memiliki pesona keindahan alam, yang
tak kalah dengan pantai-pantai wisata lainnya. Namun sayang, pantai ini seakan
terlupakan, kenapa?
Dari
Kota Banjarbaru, perjalanan ke Pantai Tabanio memakan waktu satu jam setengah
dengan jarak tempuh 63 km. Kondisi jalan
sedikit naik turun, ditambah jebakan lubang yang bertebaran secara acak. Birunya
langit, hijaunya sawah-sawah, menjadi santapan pandangan mata sepanjang
perjalanan. Sesekali hewan ternak sapi terlihat asik diantara tingginya rumput.
Tabanio
merupakan desa kecil di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Desa ini
terletak pada garis khatulistiwa 114,603 – 114,697 Bujur Timur dan 3,72207 –
3,99539 Lintang Selatan.
Apabila
dipantau dari peta besar Provinsi Kalimantan Selatan, desa ini nyaris tidak
tampak dan lenyap, padahal desa ini dilewati apabila kita menuju Pantai Takisung.
Desa
Tabanio menjadi bukti berdarah dalam perang perebutan takhta kekuasaan Kesultanan
Banjar, yang pada akhirnya Belanda mengambil kesempatan memasuki wilayah tersebut.
Sampai sekarang, peninggalan sejarah itu masih terlihat dari sisa-sisa benteng
pertahanan Belanda.
Desa
Tabanio saat ini dihuni sekitar 850 keluarga, 70% yang didominasi nelayan
sebagai mata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Mereka mulai melaut sejak
20 tahun yang lalu. Sebagian adalah generasi kedua atau ketiga yang mewarisi
pekerjaan ayah atau kakeknya, tetapi sebagian lainnya adalah nelayan generasi
pertama yang tetap bertahan meski usia sudah tidak muda lagi.
Sebelum
memasuki Pantai Tabanio, kapal-kapal tradisional yang cukup besar, tersusun
rapi di anak Sungai Tabanio. Selain itu, ikan kering yang dijemur di halaman rumah
juga tampak menarik perhatian.
“Harga
satu kilo iwak karing (ikan kering) tenggiri Rp 60.000.” begitu menurut
penuturan Anisa, salah satu penduduk setempat.
Di
sela-sela perbincangan sayup-sayup terdengar suara ombak, menikmati matahari senja di pantai yang memang
berbatasan langsung dengan Desa Tabanio cukup mengasyikkan.
“Jarang
sekali ada orang yang datang ke sini. Kalau toh ada paling-paling hanya di hari
libur, itu pun jumlahnya sedikit,” ujar warga yang kebetulan sedang asik memungut
jemuran ikan kering di pantai.
Hamparan
pasir tempat berdiri yang dihiasi pepohonan rindang, membuat rasa lelah selama perjalan
terbayar sudah. Hanya saja sayangnya, pantai tampak kotor. Sampah dan
ranting-ranting pohon berserakan. Beruntung, indahnya matahari yang perlahan
membenamkan diri di ufuk barat, seolah persoalan kotornya pantai terlupakan.
Gelombang
air laut yang berulang-ulang semakin mendekat dengan desa, berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya. Ternyata pengaruh abrasi pantai cukup signifikan. Matahari
mulai bersembunyi di balik garis laut dan tenggelam dengan indah
Label:
Travel
11.28
Wisata Alam Mandiangin Menikmati Ngarai Putri Kembar
BAREMPALA -Hutan
Pendidikan
Taman Hura (Tahura) Sultan Adam, terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang
Intan, Kabupaten Banjar. Karena itu, Hutan Pendidikan Tahura Sultan Adam ini
lebih dikenal dengan sebutan Wisata Mandiangin.
Dari
Kota Banjarbaru, jarak objek wisata ini sekitar 15 kilometer atau 30 menit
perjalanan menggunakan kendaran. Dari
sekian banyak objek wisata yang ada di Wisata Mandiangin ini, kolam dan
reruntuhan bangunan tua peninggalan Belanda jadi andalan.
Sekedar
tambahan informasi, menurut seorang
petugas Wisata Mandiangin, Amin, dulunya pada tahun 1989 Wisata Mandiangin
bernama Taluk Gunung. Penamaan itu diambil karena kawasan alamnya dibentangi
gugusan gunung.
“Konon
setiap air tejun dan kolam Belanda ini dianggap mistis bagi pengunjung. Ada
penjaganya di sekitar gunung ini, yakni berupa putri kembar. Wahana mistis itu pun yang menambah
serunya petualangan di tempat situs peninggalan Belanda,” ujar Amin.
Sisa-sisa
embun masih terlihat jelas di dedaunan pepohonan yang mulai membesar. Sementara
pemandangan ngarai dengan air terjunnya, memanjakan mata ketika menginjakkan kaki di kawasan kolam
pemandian Belanda Mandiangin—demikian biasa masyarakat setempat menyebut
kawasan tersebut.
Hanya
saja sayangnya, untuk bisa menikmati keindahan di sana jalan yang dilalui
terbilang tidak nyaman. Tetapi, yakinlah semua itu terbayar lunas ketika kita
sampai ke objek. Jalan meliuk,
rindangnya pepohonan, membuat para pelancong puas menikmati keindahan alam.
“Saya
paling nyaman membenamkan diri di air terjun yang ada di bawah Kolam Belanda.
Biasanya itu saya lakukan usai menjelajahi objek-objek yang ada, seperti ke puncak di mana ada reruntuhan bangunan peninggalan Belanda,” kata
Caca, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarbaru.
Wisata
Mandiangin mulai dikenal tahun 1980 –an Presiden Soeharto melakukan penghijauan
di sana. Sejak itulah Wisata Alam Mandiangin menjadi salah satu kawasan yang
ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara.
Puncak
gunung yang memiliki ketinggian 546 dari air laut ini, juga dimanfaatkan bagi
para komunitas sepeda gunung untuk berlatih melawan ektrimnya gunung sepanjang
1300 m panjang yang dilalui mereka.
Demikian
juga para fotografer, acap kali menjadikan momen jepretannya di kala waktu
fajar meyingsing. Hasilnya, tengger Tahura terlihat begitu indah dengan hiasan
embun yang menutupi perbukitan, layaknya negeri di atas awan. Cukup, tidak!
Karena pengunjung juga bisa menikmati proses matahari terbit ( sunrise).
Selain
keindahan alam, di Wisata Mandiangin juga dilengkapi wahana Flying Fox dan
Kandang Rusa. Tentu saja tak ketinggalan warung-warung dengan berbagai menu
makanan dan minuman.
“Tahura Sultan Adam merupakan objek wisata bentang
alam yang paling sering dikunjungi orang-orang. Hanya dengan membayar karcis
Rp2500 maka pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pesona alam,” tutur salah
seorang pengunjung dari Banjarmasin Rasid Ridho
Label:
Travel
11.17
Pulau Miang Ingin Dijadikan Seperti Derawan
BAREMPALA - Kepala Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam Universitas Mulawarman, Ir Bernaulus Saragih, M.Sc. Ph.D,
menilai Pulau Miang Besar dan Miang Kecil di Kecamatan Sangkulirang sebagai
Pulau Derawannya Kutai Timur. Hal ini karena berbagai perannya yang strategis
sekaligus potensinya yang besar.
“Kawasan tersebut merupakan
pertemuan arus dari Selatan ke Utara, juga dari Laut Sulawesi ke Sungai
Sangkulirang. Potensi perikanan dan kelautannya sangat besar. Terlebih bila
dikelola sebagai ekowisata. Kedua pulau itu merupakan Derawannya Kutim,” ucapnya.
Pulau Derawan merupakan pulau
wisata yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, yang sangat
terkenal keindahan serta potensi kelautan dan perikanannya.
Langkah yang harus dilakukan adalah
menjadikan pulau sebagai kawasan konservasi. “Penetapan sebagai kawasan
konservasi itu tidak semata tergantung tata ruang. Tetapi pada fungsinya.
Penetapan sebagai kawesan konservasi perlu dilakukan,” katanya.
Bernaulus pun menilai warga bakal
mengalami keterguncangan budaya (cultural shock) terkait proyek MBCT, karena
mereka harus meninggalkan profesi turun temurun yang menggarap sektor perikanan
dan kelautan.
“Industri batu bara itu padat
modal, bukan padat karya. Apalagi hanya sebatas terminal yang berfungsi bongkar
muat. Kalaupun ada penyerapan tenaga kerja, tentu yang bersifat mekanis,
seperti sopir. Apalagi akan menggunakan teknologi conveyor,” katanya.
Bila menggunakan conveyor, tentu
lebih sedikit tenaga yang diserap. Bila demikian, sebagian masyarakat yang lain
akan kesulitan. Mengingat kultur kolektif sebagai pegiat sektor perikanan dan
kelautan sudah ditinggalkan. Karena itu, fungsi pulau harus dipertahankan.
Label:
Travel
01.31
Pedoman Penting Survival
BAREMPALA -Pengetahuan
ini dinamakan Teknik Survival atau Bertahan Hidup. Untuk bertahan hidup ada
beberapa kondisi minimum yang harus dimiliki oleh seorang petualang, terutama
dalam hal mencari dan menemukan makan dan minum di hutan belantara.Anda dilarang
asal-asalan memilih calon sumber makanan jika berada di hutan. Karena calon
sumber makanan itu harus lolos seleksi dahulu supaya tidak mengakibatkan
beberapa hal yang membahayakan, misal: keracunan, gatal-gatal, alergi, infeksi,
mual, mencret bahkan yang fatal dapat mengakibatkan kematian.
Jika anda berpetualang di hutan
belantara kemudian tersesat, resiko seperti ini harus dimengerti terutama bagi
petualang pemula. Oleh karena itu sebelum menjelajah anda harus membekali diri
dengan pengetahuan dasar bagaimana cara bertahan hidup di hutan.
Menemukan
Makanan di Hutan
Berikut beberapa pedoman penting
kita menemukan calon sumber makanan kita di hutan:
1. Pilih tumbuhan yang dimakan monyet/kera.
Secara genetik primata ini yang paling menyerupai manusia, otomatis makanan yang mereka makan akan lebih mudah diterima oleh pencernaan kita.
2. Anda dapat mencari atau berburu hewan
Misal: Ayam hutan, burung, jangkrik, serangga, kelelawar, katak, tikus, cacing dll
3. Hindari tumbuhan berbulu.
Tumbuhan berbulu, tidak bisa dicerna oleh organ pencernaan manusia. Kalau tetap nekat memakannya, Anda bisa mengalami iritasi organ pencernaan.
4. Hindari Tumbuhan yang mengandung banyak getah.
Tumbuhan bergetah biasanya gatal dan menyebabkan keracunan.
5. Hindari tumbuhan yang berbau tidak sedap atau menyebabkan pusing
6. Carilah umbi dari tanaman
Misal: bengkoang, talas, kentang, dll
7. Carilah Batang yang dapat dimakan.
Misal: tebu, rebung, batang pisang, dll
8. Carilah Daun yang dapat dimakan
Misal: selada air, daun paku, daun singkong, daun pakis, dll
9. Jika terpaksa carilah Jamur.
Hindari yang berwarna mencolok, baunya menyengat, mengeluarkan getah, tumbuh di kotoran hewan dan berbintik-bintik kontras. (Lihat http://barempala.blogspot.com/2014/08/macam-macam-jamur-yang-bisa-di-makan.html#more )
1. Pilih tumbuhan yang dimakan monyet/kera.
Secara genetik primata ini yang paling menyerupai manusia, otomatis makanan yang mereka makan akan lebih mudah diterima oleh pencernaan kita.
2. Anda dapat mencari atau berburu hewan
Misal: Ayam hutan, burung, jangkrik, serangga, kelelawar, katak, tikus, cacing dll
3. Hindari tumbuhan berbulu.
Tumbuhan berbulu, tidak bisa dicerna oleh organ pencernaan manusia. Kalau tetap nekat memakannya, Anda bisa mengalami iritasi organ pencernaan.
4. Hindari Tumbuhan yang mengandung banyak getah.
Tumbuhan bergetah biasanya gatal dan menyebabkan keracunan.
5. Hindari tumbuhan yang berbau tidak sedap atau menyebabkan pusing
6. Carilah umbi dari tanaman
Misal: bengkoang, talas, kentang, dll
7. Carilah Batang yang dapat dimakan.
Misal: tebu, rebung, batang pisang, dll
8. Carilah Daun yang dapat dimakan
Misal: selada air, daun paku, daun singkong, daun pakis, dll
9. Jika terpaksa carilah Jamur.
Hindari yang berwarna mencolok, baunya menyengat, mengeluarkan getah, tumbuh di kotoran hewan dan berbintik-bintik kontras. (Lihat http://barempala.blogspot.com/2014/08/macam-macam-jamur-yang-bisa-di-makan.html#more )
Setelah anda menyeleksi calon
makanan itu, sebelum anda makan sebaiknya anda rebus terlebih dahulu sampai
matang.
Namun jika anda masih curiga dengan
tumbuhan yang sudah anda seleksi tadi, anda dapat mengetes sekali lagi apakah
Tumbuhan dan Jamur yang anda temukan memang dapat anda makan.
Berikut tipsnya supaya terhindar
dari kesalahan menemukan calon bahan makanan:
- Coba sayat dan gesekkan calon makanan pilihan Anda di telapak tangan dan tunggulah sekitar 5-10 menit. Jika menimbulkan iritasi jangan dikonsumsi karena bisa berbahaya untuk pencernaan. Rasa gatal itu akibat zat-zat yang terkandung di dalam daun itu. Artinya zat-zat tersebut tidak ramah untuk tubuh manusia.
- Jika tes pertama lolos, sayat tumbuhan itu kemudian oleskan di pipi, tunggu 5-10 menit. Jika menimbulkan rasa gatal, berarti anda wajib menghindarinya.
- Jika tes kedua lolos, sayat sekali lagi da oleskan di permukaan bibir anda, tunggu 5-10 menit. Jika menimbulkan gatal atau bercak-bercak di sekitar bibir, berarti anda harus membuangnya.
- Jika tes ketiga lolos, anda mulai dapat mencicipinya sedikit, kemudian tunggu 5-10 menit. Jika terasa gatal atau panas di tenggorokan atau mual atau pusing. Segera hentikan dan buang.
- Jika tes keempat lolos anda dapat mulai memasaknya dengan sedikit garam untuk menetralisir kemungkinan bakteri dan racun yang ada. Kemudian anda dapat nikmati makanan itu.
Bagaimana
Menemukan Air di Hutan
Sedang untuk memperoleh air anda
dapat mendapatkannya dengan:
- Mengumpulkan dari embun pagi.
- Dari air hujan.
- Dari tetes air di ujung-ujung daun.
- Dari cerukan atau retakan batu.
- Dari perasan lumut.
- Dari buah atau tanaman yang mengandung banyak air.
Semoga ulasan ini dapat menjadi
sedikit bekal pengetahuan agar kita tidak panik dan tetap dapat bertahan hidup
jika kita tersesat di hutan dan tidak lagi memiliki makanan dan air lagi.
Sebab dengan makan dan minum
diharapkan kita akan tetap dapat berpikir memecahkan masalah atau untuk mencari
cara agar bantuan datang.
Label:
Tips