BAREMPALA -Hutan
Pendidikan
Taman Hura (Tahura) Sultan Adam, terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang
Intan, Kabupaten Banjar. Karena itu, Hutan Pendidikan Tahura Sultan Adam ini
lebih dikenal dengan sebutan Wisata Mandiangin.
Dari
Kota Banjarbaru, jarak objek wisata ini sekitar 15 kilometer atau 30 menit
perjalanan menggunakan kendaran. Dari
sekian banyak objek wisata yang ada di Wisata Mandiangin ini, kolam dan
reruntuhan bangunan tua peninggalan Belanda jadi andalan.
Sekedar
tambahan informasi, menurut seorang
petugas Wisata Mandiangin, Amin, dulunya pada tahun 1989 Wisata Mandiangin
bernama Taluk Gunung. Penamaan itu diambil karena kawasan alamnya dibentangi
gugusan gunung.
“Konon
setiap air tejun dan kolam Belanda ini dianggap mistis bagi pengunjung. Ada
penjaganya di sekitar gunung ini, yakni berupa putri kembar. Wahana mistis itu pun yang menambah
serunya petualangan di tempat situs peninggalan Belanda,” ujar Amin.
Sisa-sisa
embun masih terlihat jelas di dedaunan pepohonan yang mulai membesar. Sementara
pemandangan ngarai dengan air terjunnya, memanjakan mata ketika menginjakkan kaki di kawasan kolam
pemandian Belanda Mandiangin—demikian biasa masyarakat setempat menyebut
kawasan tersebut.
Hanya
saja sayangnya, untuk bisa menikmati keindahan di sana jalan yang dilalui
terbilang tidak nyaman. Tetapi, yakinlah semua itu terbayar lunas ketika kita
sampai ke objek. Jalan meliuk,
rindangnya pepohonan, membuat para pelancong puas menikmati keindahan alam.
“Saya
paling nyaman membenamkan diri di air terjun yang ada di bawah Kolam Belanda.
Biasanya itu saya lakukan usai menjelajahi objek-objek yang ada, seperti ke puncak di mana ada reruntuhan bangunan peninggalan Belanda,” kata
Caca, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarbaru.
Wisata
Mandiangin mulai dikenal tahun 1980 –an Presiden Soeharto melakukan penghijauan
di sana. Sejak itulah Wisata Alam Mandiangin menjadi salah satu kawasan yang
ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara.
Puncak
gunung yang memiliki ketinggian 546 dari air laut ini, juga dimanfaatkan bagi
para komunitas sepeda gunung untuk berlatih melawan ektrimnya gunung sepanjang
1300 m panjang yang dilalui mereka.
Demikian
juga para fotografer, acap kali menjadikan momen jepretannya di kala waktu
fajar meyingsing. Hasilnya, tengger Tahura terlihat begitu indah dengan hiasan
embun yang menutupi perbukitan, layaknya negeri di atas awan. Cukup, tidak!
Karena pengunjung juga bisa menikmati proses matahari terbit ( sunrise).
Selain
keindahan alam, di Wisata Mandiangin juga dilengkapi wahana Flying Fox dan
Kandang Rusa. Tentu saja tak ketinggalan warung-warung dengan berbagai menu
makanan dan minuman.
“Tahura Sultan Adam merupakan objek wisata bentang
alam yang paling sering dikunjungi orang-orang. Hanya dengan membayar karcis
Rp2500 maka pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pesona alam,” tutur salah
seorang pengunjung dari Banjarmasin Rasid Ridho
Posting Komentar