Home » » Wisata Alam Mandiangin Menikmati Ngarai Putri Kembar

Wisata Alam Mandiangin Menikmati Ngarai Putri Kembar

Written By Kalimantan View on Senin, 11 Agustus 2014 | 11.28



BAREMPALA -Hutan Pendidikan Taman Hura (Tahura) Sultan Adam, terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Karena itu, Hutan Pendidikan Tahura Sultan Adam ini lebih dikenal dengan sebutan Wisata Mandiangin.
Dari Kota Banjarbaru, jarak objek wisata ini sekitar 15 kilometer atau 30 menit perjalanan menggunakan kendaran.  Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Wisata Mandiangin ini, kolam dan reruntuhan bangunan tua peninggalan Belanda jadi andalan.
Sekedar tambahan informasi, menurut  seorang petugas Wisata Mandiangin, Amin, dulunya pada tahun 1989 Wisata Mandiangin bernama Taluk Gunung. Penamaan itu diambil karena kawasan alamnya dibentangi gugusan gunung.
“Konon setiap air tejun dan kolam Belanda ini dianggap mistis bagi pengunjung. Ada penjaganya di sekitar gunung ini, yakni berupa putri  kembar. Wahana mistis itu pun yang menambah serunya petualangan di tempat situs peninggalan Belanda,” ujar Amin.
Sisa-sisa embun masih terlihat jelas di dedaunan pepohonan yang mulai membesar. Sementara pemandangan ngarai dengan air terjunnya, memanjakan mata  ketika menginjakkan kaki di kawasan kolam pemandian Belanda Mandiangin—demikian biasa masyarakat setempat menyebut kawasan tersebut.
Hanya saja sayangnya, untuk bisa menikmati keindahan di sana jalan yang dilalui terbilang tidak nyaman. Tetapi, yakinlah semua itu terbayar lunas ketika kita sampai ke objek.  Jalan meliuk, rindangnya pepohonan, membuat para pelancong puas menikmati keindahan alam.
“Saya paling nyaman membenamkan diri di air terjun yang ada di bawah Kolam Belanda. Biasanya itu saya lakukan usai menjelajahi objek-objek  yang ada, seperti ke puncak di mana ada  reruntuhan bangunan peninggalan Belanda,” kata Caca, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarbaru.
Wisata Mandiangin mulai dikenal tahun 1980 –an Presiden Soeharto melakukan penghijauan di sana. Sejak itulah Wisata Alam Mandiangin menjadi salah satu kawasan yang ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara.
Puncak gunung yang memiliki ketinggian 546 dari air laut ini, juga dimanfaatkan bagi para komunitas sepeda gunung untuk berlatih melawan ektrimnya gunung sepanjang 1300 m panjang yang dilalui mereka.
Demikian juga para fotografer, acap kali menjadikan momen jepretannya di kala waktu fajar meyingsing. Hasilnya, tengger Tahura terlihat begitu indah dengan hiasan embun yang menutupi perbukitan, layaknya negeri di atas awan. Cukup, tidak! Karena pengunjung juga bisa menikmati proses matahari terbit ( sunrise).
Selain keindahan alam, di Wisata Mandiangin juga dilengkapi wahana Flying Fox dan Kandang Rusa. Tentu saja tak ketinggalan warung-warung dengan berbagai menu makanan dan minuman.
“Tahura Sultan Adam merupakan objek wisata bentang alam yang paling sering dikunjungi orang-orang. Hanya dengan membayar karcis Rp2500 maka pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pesona alam,” tutur salah seorang pengunjung dari Banjarmasin Rasid Ridho
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Barempala - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger